Jumat, 29 Maret 2024

Alamak, Terumbu Karang di Pantai Bondo Jepara Dijarah Pengusaha

Padhang Pranoto
Jumat, 4 Agustus 2017 16:32:10
Terumbu karang hasil tangkapan UD Sumber Rezeki saat tertangkap basah oleh kelompok pengawas masyarakat "Jinking" Desa Bondo. (ISTIMEWA)
Murianews, Jepara - Nelayan di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri dibuat berang dengan aktivitas penjarahan terumbu karang yang diduga dilakukan pengusaha yang bernaung di bawah Usaha Dagang (UD) Sumber Rezeki. Selain merusak ekosistem laut, aktivitas tersebut sangat merugikan nelayan. Ini lantaran, terumbu karang yang diambil akan berdampak pada ikan-ikan kecil karena ekosistem rusak pasca penjarahan. Nanang Cahyo Hadi, koordinator kelompok pengawas masyarakat "Jinking" Desa Bondo mengeluhkan hal tersebut pada awak media, Jumat (4/8/2017). Menurutnya, warga nelayan di desa itu bingung dengan aktifitas yang telah berlangsung sejak lama tersebut. "Kami nelayan disuruh menjaga kelestarian karang, namun disisi lain ada pengambilan karang yang dilakukan oleh sebuah usaha dagang (UD) Rejeki di kawasan kami. Namun saat kami tanyai orang yang beraktivitas mengambil karang, ternyata mereka mengantongi izin," katanya.  Ia mengungkapkan, pengambilan karang tersebut dilakukan secara tradisional menggunakan perahu kecil dan linggis. Setelah mengambil karang dari dalam laut, mereka lantas menaruhnya di dalam wadah. Wadah yang digunakan juga dilengkapi dengan pelindung dari paparan sinar matahari. Hal itu dilakukan supaya terumbu karang tidak mati dan bisa digunakan. Ia pun menduga, terumbu karang tersebut akan dimanfaatkan sebagai penghias aquarium air asin. "Saat mereka mengambil, lalu terumbu karang itu diwadahi ember yang diberi air agar tidak mati. Selain itu , ketika mengemas mereka juga menggunakan kotak dari gabus," ungkap dia. Nanang menyebutkan, pihaknya sempat menangkap basah aktifitas tersebut di perairan sekitar PLTU Tanjung Jati B dan Ujung Pantai Bondo. Hanya, ia tak bisa melakukan apa-apa karena UD tersebut bisa menunjukkan izin. "Maka dari itu kami ingin kejelasan, apakah boleh mengambil karang sedangkan itu tempat berkembang biak ikan. Apalagi kami ingin menjadikan wilayah tersebut sebagai destinasi wisata bawah air," ujarnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar